Penyair Sepi yang penuh warna untuk mengungkapkan rasa hati




Tuhan, bolehkah aku menyerah…


by : Chektrin Silalahi

setiap jiwa pastilah memiliki hati…

pikiran yang membawamu kepada hati…

ataukah karena hati engkau maka berpikir…

semua itu sama saja…

rasa kedukaan yang kau rasakan, terkadang mampu membuatmu ingin semua berakhir…

rasa kelelahanmu…

dan engkau yang menyerah…

aku pun berpikir, alangkah kuatnya aku…

ataukah ini bukan kuatku…

hingga aku bisa bertahan pada titik saat ini…

lalu, atas dasar apakah aku harus menyerah sekarang…

esok hari yang tak siapapun tau ap yang mengejutkan…

pastilah menyampaikan harapannya di dalam mimpi tidurnya…

sedang aku yang terjaga, kemana ku bawa harapan ini…

aku tak tertidur di malam ini, maka aku tak dapat bermimpi…

kemana jadinya ku bawa harapan ini…

akhirnya aku hanya diam dan menghentikan pikiran pikiranku yang sudah jauh berangan…

ku helakan nafasku…

di situ telah ku tuangkan semuanya…

cukuplah itu…

aku tidak berusaha tegar, dan aku memanglah bukan orang yang tegar…

aku hanya merasa memang ini harus di lalui…

kepada jiwa lain di sana, ku tanyakan satu pertanyaan kepadamu…

dan tak perlu kau jawab…

berikan aku alasan untuk agar aku menyerah…

mengapa aku memberi pertanyaan dan tak meminta di jawab…

karena, jawabannya adalah aku sendiri…

aku menyerah atau tidak itu adalah aku sendiri yang menentukan…

tak peduli seberapa parah luka yang ku dapat dan musuh yang ku hadapi…

aku tak punya alasan untuk menyerah…

namun, ketika aku berhadapan dengan Tuhanku…

ku sampaikan pertanyaan itu…

Tuhan, bolehkah aku menyerah…

ku rasa Tuhan hanya akan tersenyum…

Ia memang selalu begitu…

selalu tersenyum…

maka, atas alasan apakah aku harus menyerah…


Labels:



Leave A Comment:

Copyright © ozano uzhein.
Penyair Sepi mengucapkan terima kasih